Keberhasilan Terletak Pada Proses, Bukan Pada Hasil Akhir

Jika ada satu judul novel yang dianggap memiliki dampak besar dalam dunia sastra Indonesia, novel tersebut pastilah Laskar Pelangi. Sebuah novel yang bercerita mengenai perjuangan anak melayu miskin cita-cita setinggi-tingginya. Tentu tidak usah diceritakan lagi bagaimana perjuangan ikal dalam mengejar pendidikan meskipun penuh keterbatasan. Dari seorang anak SD reyot di pedalaman Belitong menjadi seorang serjana cumplaude di Universitas Sourbonne,Paris. Novel ini mengusung tema yang sebenarnya sederhana, namun karena faktor perjuangannya, banyak orang yang termotivasi untuk meniru semangat yang ikal tebarkan dalam empat novelnya.

Bagi para hardcore fans Laskar pelangi, Inti dari cerita perjuangan Ikal bukanlah ketika ia berhasil menjejakkan kakinya di Paris, namun saat-saat ketika Ikal harus berjibaku melawan nasib agar mimpinya tercapai. Novel Laskar Pelangi merupakan potret buram dunia pendidikan yang terjadi di negara kita. Namun, Laskar Pelangi juga menjadi obor penyemangat bagi para pemimpi meski berada dalam segala keterbatasan. Proses perjalanan Ikal dalam mengejar mimpinya bisa dikatakan sebagai intisari cerita Laskar Pelangi. Jadi, boleh dibilang sebenarnya Ikal memfokuskan Kesuksesan-Kesuksesan kecil di tengah perjalanannya menuju garis akhir.

Fokus pada garis akhir memang menjadi syarat mutlak untuk bisa meraih kesuksesan. Namun, jika tidak mencermati apa-apa saja yang harus diraih dalam proses perjalanan maka kita tidak akan pernah sampai di garis akhir. Seorang pemimpin harus bisa membuat ia dan timnya berfokus pada apa yang dihadapi di tengah perjalanan saat ini. Garis akhir hanyalah parometer sejauh mana tim kita meraih keberhasilan. Bagi seorang pemimpin dengan visi dan misi, meraih hasil akhir bukanlah hal yang diprioritaskan. Proses menuju sanalah yang menjadi prioritas.

Pemimpin yang tidak bisa mengerahkan dirinya dan juga timnya untuk berfokus pada proses maka akan  membuat hasil akhirnya tidak maksimal. Selalu ada kejutan dan hal-hal tak terduga dalam sebuah proses. Terkadang kedua hal itu  mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan yang ingin kita raih. Seperti para pendaki gunung yang mengatakan " Kenikmatan sejati tidak dapat dari berdiri di puncak, namun lebih pada perjalanan itu sendiri". Seperti halnya Ikal yang menganggap proses perjuangannya mengejar Sorbonne lebih indah ketimbang bangunan-bangunan Eropa yang megah-megah. Proses adalah bagian menuju garis akhir dan proses pula lah yang mengantarkan kita pada garis akhir.





























Dikutip dari The Art Of Leadership

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Dan Komentar anda Sangat kami Hargai
Namun Komentar Yang Bernada Sumbang !..
Kami Anggap Sebagai Spam.. Harap Maklum